Pages

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 27 Januari 2014

Tulisan Softskill Etika Bisnis/Manajemen Global Dan Budaya Organisasi




Nama : Vicky Agustya Mulyana
NPM  : 18210362
Kelas : 4EA16

Manajemen Bisnis dan Budaya Organisasi
Dalam perkembangan  terakhir, para pakar dan para pemikir berpengaruh dalam bidang manajemen telah menyampaikan sejumlah ide yang paling signifikan sekaligus perkembangan yang paling mempengaruhi tren manajemen bisnis pada dekade pertama abad ke-21. Berdasarkan hasil diskusi mereka, maka terdapat 5 (lima) bidang atau tren utama yang berpengaruh pada bisnis dan manajemen di abad ke-21, yakni globalisasi, teknologi, tanggung-jawab sosial (CSR), studi dalam ilmu perilaku (psikologi) dan ekosistem bisnis.
Pertama, globalisasi, ditandai dengan mencairnya berbagai hambatan antar bangsa, sekaligus ditunjang oleh kemajuan dibidang teknologi yang sedemikian cepat , telah menyebabkan perubahan menyeluruh pada tatanan dunia yang pada glirannya memiliki dampak  mendalam terhadap bisnis global. Munculnya kekuatan negara-negara seperti Cina dan India telah menggantikan era dominasi negara-negara barat, dan juga telah membuka jalan bagi sebuah arena bisnis global baru yang memiliki dampak spiral, dengan ditandai oleh adanya krisis keuangan baru-baru ini. Sehingga sebuah hasil studi dirilis oleh AACSB – sebuah lembaga akreditasi terkemuka untuk sekolah bisnis di seluruh dunia – telah menyoroti implikasi dari fenomena tersebut yang telah memicu ekspektasi masyarakat bisnis terhadap lulusan berkompetensi global, sejalan  dengan meningkatnya kompleksitas dan keterkaitan global antar pendidikan tinggi, khususnya antar sekolah bisnis di seluruh dunia.
Kedua, teknologi,  Jika gelombang globalisasi telah menjadi kekuatan pendorong dibalik perubahan yang paling signifikan jangkauannya dalam bisnis, maka tak dapat disangkal lagi bahwa teknologi informasi adalah fasilitatornya. Adalah fakta bahwa empat dari lima perusahaan peringkat teratas dalam daftar tahunan businessweek tentang perusahaan yang paling  inovatif, maka kebanyakan dari bisnis mereka lebih berbasis teknologi. Dalam hal ini, para pelanggan dibujuk  melalui website, media sosial, dan email, sementara rantai pasokan, pemasaran, operasi, dan proses distribusi  dikelola oleh sistem informasi yang real-time  telah begitu canggih. Semua rekan kerja dan pelaku bisnis di 12 zona waktu terpisah dapat melihat dan mendengar antara satu dengan lainnya.
Ketiga, tanggung jawab sosial perusahaan(CSR), dalam hal ini agar bisnis dapat berkelanjutan dan menguntungkan, maka  planet dunia ini juga harus dijaga keberlangsungannya, meskipun untuk merealisasikan hal tersebut akan menyulitkan para pelaku bisnis. Dengan demikian, untuk ke depan akan  ada banyak fokus diarahkan untuk menerapkan prinsip-prinsip manajemen sebagai solusi dan/atau resolusi dalam mengatasi masalah sosial yang kompleks seperti kelestarian lingkungan, keamanan energi, serta sejumlah akses pada pelayanan kesehatan, asuransi dan lain sebagainya. Hal ini juga  akan menuntut peningkatkan interaksi interdisipliner dan pengaruhnya pada manajemen bisnis. Interaksi tersebut muncul sejalan  dengan isu-isu yang berkembang pada masyarakat yang telah menuntut  peningkatan sejumlah organisasi bisnis untuk mengintensifkan diri dan fokus pada program  CSR dengan cara-cara yang inovatif. Suatu organisasi akan dituntut melibatkan diri secara lebih  langsung dan efektif, serta  merancang model-model baru untuk memperluas aktivitas sosial-kemasyarakatannya.
Keempat, studi tentang ilmu perilaku, sebagaimana tadi telah disinggung tentang adanya pengaruh interdisipliner dalam bisnis, maka studi tentang perilaku manusia adalah satu diantara yang cukup berpengaruh – yang menyelidiki tentang aspek kognisi, motivasi, perilaku dan kinerja – dan telah menjadi pilar utama dalam manajemen organisasi bisnis. Studi tentang manajemen ketenagakerjaan, kepuasan kerja dan kepuasan pelanggan, akan  memerlukan analisis dari psikologi baik secara individual maupun institusional. Penerapan teori psikologi dan penelitian dari para akademisi dapat diintegrasikan kedalam  praktek  manajemen bisnis. Dengan adanya alat dan akses ke database informasi yang terus berkembang, para manajer secara substansial akan memiliki kekuatan untuk meningkatkan praktik bisnis dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kelima, ekosistem bisnis, merupakan salah satu tren yang paling penting dalam manajemen adalah munculnya konsep ekosistem bisnis, dimana sejumlah kelompok organisasi bisnis secara bersama-sama menyediakan produk yang kompleks dan jasa terkait untuk memenuhi kebutuhan  pengguna (users) pada seluruh rantai nilai, berupa integrasi antara media, teknologi dan telekomunikasi. Hal ini memiliki implikasi penting bagi manajemen karena inovasi dalam ekosistem bisnis memiliki karakter yang berbeda dari pola organisasi tradisional, yang organisasinya terintegrasi secara vertikal. Setiap organisasi dalam ekosistem harus menyadari akan adanya gambaran yang lebih besar, dimana inovasi dalam ekosistem memerlukan tindakan kolektif untuk  menciptakan dan menilai efisiensi, arus dan lintas pengetahuan organisasi, arsitektur modular, serta pelayanan terbaik dan menyeluruh.